"Manunggaling Kawulo Gusti" atau bersatunya hamba dan Tuhan adalah sebuah term yang disematkan pada ajaran Syekh Siti Jenar di Jawa. Sedangkan di Persia dan dunia Arab, ajaran yang hampir sama itu diidentikkan pada Al-Hallaj, seorang sufi yang pada akhir hayatnya juga mengalami hal yang sama dengan Syekh Lemahabang -nama lain Syekh Siti Jenar-, yakni dibunuh. Syekh Siti Jenar menengadah ke langit,lalu duduk bersila di atas rumput hijau yang dihampari tikar pandan. Gerak-geriknya tidak luput dari pandangan Kebo Kenongo. "Lihatlah!" kedua tanganya ditumpuk di bawah dada. Tiba-tiba tubuhnya mengangkan dari tikar yang didudukinya dengan jarak satu jengkal, dua jengkal, satu hasta, dua depa. Kata syekh siti jenar. Siti Jenar selalu menekankan bahwa dalam beribadah jangan berhenti di syariat. Kalau kata Syekh Siti Jenar kita shalat itu sering kali hanya olahraga itu yang dimaksud menyembah kekosongan kesunyian tidak ada apa-apanya. Kebiasaan cantik koran ini selalu meletakkan kata kata bijak di halaman depan tepatnya di kaki koran. Syekh Siti Jenar merupakan salah satu tokoh penyebaran Islam di Jawa. Sosoknya kontroversial karena dianggap sesat, disingkirkan oleh para Wali Songo, hingga akhirnya dieksekusi mati. Siapa sebenarnya Syekh Siti Jenar dan bagaimana kehidupannya sebelum menjadi kontroversi? Sedangkan kata "Siti Jenar" diperkirakan merupakan nama tempat tinggal atau paguron murid Sunan Giri yang bernama Hasan Ali Ansar itu. Sejumlah sumber lain menyebutkan bahwa Syekh Siti Jenar memperoleh ilmu kasampurnan bukan dari Sunan Giri, melainkan karena ikut mendengar wejangan Sunan Bonang kepada Sunan Kalijaga di atas perahu di tengah Kata "kawulo gusti" termasuk kata kunci dalam ajaran kejawen. Manusia harus bersikap dhepe-dhepe, mendekat pada Tuhan (supadjar, 2001: 277). Syekh Siti Jenar memandang bahwa kehidupan manusia di dunia ini disebut sebagai kematian. Sebaliknya, yaitu apa yang disebut umum sebagai kematian justru disebut sebagai awal dari kehidupan yang dSSx.

kata2 syekh siti jenar