BagaimanaCara Piringan Hitam Bekerja. Layaknya pita kaset dan cd, vinyl record merupakan sebuah medium perekam. Vinyl record dipasang di gramofon dan bekerja dengan cara memasangkan dan membuatnya berputar. Ketika piringan hitam tergores stylus, maka akan mengeluarkan suara yang diperoleh dari gelombang diafragma akibat gesekan arus yang terjadi. Sederhananyapiringan hitam adalah wadah untuk menyimpan lagu-lagu yang muncul pada tempo dulu, sebut saja lagu-lagu dari Koes Plus. Di era modern seperti sekarang ini, rupanya pamor dari piringan hitam tak memudar. Hal itu dibuktikan dari banyaknya toko-toko yang masih eksis menjual piringan hitam. Bahkan laba dari penjualan piringan ini Piringanhitam memiliki tiga ukuran, yaitu 78 rpm, 45 rpm, 33 1/3 rpm. Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk memutar piringan hitam, salah satunya adalah phonograph. Cara kerja dari sebuah piringan hitam sama dengan alat pemutarnya, yaitu menggunakan stylus yang memiliki bentuk seperti jarum yang terletak pada pinggiran piringan hitam. PIRINGANHITAM / VINYL JIMI HENDRIX - AXIS: BOLD AS LOVE Rp375.000 1. Deskripsi Ulasan Diskusi PIRINGAN HITAM / VINYL OST. LA LA LAND (SCORE) Tracklist . A1 La La Land Cast â Another Day Of Sun. A2 Emma Stone (2), Callie Hernandez, Sonoya Mizuno, Jessica Rothe â Someone In The Crowd TeknikPerekaman Piringan Hitam. Perekaman sinyal audio pada Piringan Hitam merupakan metode rekaman yang paling tua. Prinsip yang digunakan adalah bahwa gelombang suara dapat menyebabkan sebuah diafragma yang membawa sebuah jarum, untuk menggores jalur berbentuk gelombang dalam bahan lunak. Pada teknik rekaman yang paling tua, piringan tergores secara sederhana dengan cara berbicara ke dalam sebu Rupanyapiringan hitam itu merupakan produksi khusus karena bertanda tangan Presiden Soekarno. "Dipersembahkan oleh para seniman Indonesia dan karyawan IRAMA bertalian dengan 'Dasa Warsa Konperensi Afrika-Asia'," demikian tulisan yang berwarna merah. Pada piringan hitam itu, lagu utama adalah Bersuka Ria yang merupakan Galian/Ciptaan Bung Karno. OnPd. Meskipun mendengarkan melalui streaming internet saat ini adalah cara paling populer untuk mendengarkan musik, kaset dan piringan hitam belakangan ini kembali mengalami peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan vinil mencapai sejak 2007. Pada 2018, 4 juta keping piringan hitam terjual di Inggris. Popularitas piringan hitam tidak menunjukkan tanda-tanda akan memudar. Artinya, produksi cakram yang tidak dapat didaur ulang akan semakin banyak. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Meskipun sampul album umumnya terbuat dari kardus daur ulang, piringan hitam pada awalnya terbuat dari lak sebelum digantikan dengan vinil, yang tidak dapat didaur ulang. Lak adalah resin alami yang dikeluarkan oleh serangga Kerria lacca betina, yang dikerok dari pepohonan untuk menghasilkan rekaman gramofon. Karena lak tidak berasal dari bahan baku fosil bahan kimia, seperti etilena, yang digunakan untuk membuat zat seperti plastik, jejak karbonnya lebih rendah daripada piringan hitam modern. Piringan hitam yang terbuat dari lak sifatnya rapuh dan rentan rusak, sehingga piringan hitam PVC dikembangkan karena bertahan lebih lama. Dalam kondisi ideal oksigen rendah, tidak berpindah tempat, PVC yang dibuang bisa memakan waktu berabad-abad untuk terurai. Namun, tempat pembuangan akhir memiliki tingkat keasaman tanah dan suhu yang bervariasi sehingga piringan hitam PVC yang dibuang di sana melepaskan plasticizer pelarut yang ditambahkan pada plastik untuk membuatnya lebih fleksibel dan tahan banting. Bahan kimia placticizer ini dapat bertahan lebih lama dari tempat pembuangan itu sendiri atau bisa mencemari lingkungan sekitar tempat pembuangan. Piringan hitam modern biasanya mengandung sekitar 135 gram bahan PVC dengan jejak karbon 0,5 kilogram kg CO₂ berdasarkan ukuran 3,4 kg CO₂ per 1 kg PVC. Penjualan 4,1 juta keping piringan hitam akan menghasilkan 1,9 ribu ton CO₂–tanpa memperhitungkan faktor transportasi dan pengemasan. Itu setara dengan jejak karbon hampir 400 orang per tahun. Di tahun 80-an, piringan hitam digantikan oleh CD, yang menjanjikan daya tahan dan kualitas suara yang lebih baik. CD terbuat dari polikarbonat berlapis dan aluminium, yang dampaknya terhadap lingkungan lebih sedikit daripada PVC, dan proses produksinya menggunakan bahan yang lebih sedikit dibanding piringan hitam. Namun, CD tidak dapat didaur ulang karena terbuat dari bahan campuran yang sulit untuk dipisahkan yang tidak ekonomis untuk didaur ulang. CD juga terbungkus sampul polikarbonat yang rapuh. Bahan ini tidak umum didaur ulang. Mereka juga tidak mudah dihancurkan, yang artinya CD akan akan berakhir di tempat pembuangan sampah. Dengan berubahnya format musik dari masa ke masa–pertama piringan hitam, kemudian kaset, CD, dan sekarang layanan streaming–ada siklus limbah akibat penggantian teknologi. Kita tidak berpindah dari piringan hitam atau kaset ke CD atas pilihan sendiri–itu merupakan keputusan perusahaan pada saat itu. Walaupun CD berkualitas tinggi dapat bertahan selama 50 hingga 100 tahun dalam kondisi ideal, namun hal ini tidak berlaku untuk banyak CD murah berkualitas rendah. CD berkualitas rendah mudah rusak oleh paparan langsung sinar matahari dan panas, bengkok oleh suhu yang berubah dengan cepat, gravitasi, goresan, sidik jari dan noda–yang akhirnya mengakibatkan mereka dibuang. Dilema digital Teknologi digital saat ini memberikan kita kualitas musik terbaik tanpa kita harus menanggung risiko akibat kerusakan fisik dari kaset, piringan hitam atau CD. Musik mudah disalin dan diunggah, dan dapat disiarkan secara online tanpa harus mengunduh. Karena musik digital tidak berbentuk fisik secara nyata daripada vinil atau CD, seharusnya musik digital lebih ramah lingkungan bukan? Layanan musik _streaming_mungkin merupakan pilihan format musik yang paling tidak ramah lingkungan. lOvE lOvE/ Shutterstock Meskipun format baru ini tidak berbentuk fisik, tidak berarti mereka tidak memiliki dampak lingkungan. Fail elektronik yang kita unduh disimpan di server yang aktif dan didinginkan. Informasi tersebut kemudian diambil dan dikirim melalui jaringan melalui router dan wifi ke perangkat elektronik. Ini terjadi setiap kali kita memutar musik format digital yang ternyata membutuhkan energi. Piringan hitam sendiri setelah dibeli dapat diputar berulang-ulang tanpa menimbulkan dampak lingkungan. Namun, jika kita mendengarkan musik streaming yang berkualitas baik, kita menggunakan listrik kira-kira 107 kilowatt jam per tahun. Jadi, pilihan mana yang lebih hijau? Hal ini tergantung pada banyak hal, termasuk berapa kali Anda mendengarkan musik Anda. Jika Anda hanya mendengarkan lagu beberapa kali, maka streaming adalah pilihan terbaik. Jika Anda mendengarkan berulang kali, salinan fisik adalah yang terbaik; streaming sebuah album melalui internet lebih dari 27 kali kemungkinan akan menggunakan lebih banyak energi daripada yang diperlukan untuk memproduksi dan memproduksi CD yang sama. Jika Anda ingin mengurangi dampak pada lingkungan, piringan hitam antik bisa menjadi pilihan fisik yang bagus. Untuk musik online, penyimpanan di ponsel, komputer, atau jaringan lokal membuat data lebih dekat dengan pengguna akan mengurangi kebutuhan streaming dari jarak jauh yang membutuhkan energi lebih tinggi. Di dunia di mana semakin banyak hubungan ekonomi dan sosial kita terjadi secara online, piringan hitam dan format musik lama lainnya, melawan tren itu. Sebagai gantinya, kebangkitan format musik lama menunjukkan harapan yang kita miliki–untuk memiliki pengalaman yang bernilai. Format musik yang lama memiliki arti penting dan permanen yang melekat padanya sebagai milik pribadi yang tidak bisa dilakukan belanja virtual. Tampaknya apa pun formatnya, memiliki sendiri salinan musik favorit, dan memutarnya berulang-ulang, merupakan pilihan terbaik bagi lingkungan kita. Jakarta Perkembangan teknologi dewasa ini memberi berbagai kemudahan bagi manusia. Kehadiran smartphone dan berbagai aplikasi di dalamnya dapat memberi kemudahan terutama untuk menikmati berbagai koleksi lagu. Tapi, seiring berjalannya waktu dan tren yang sedang berkembang, menikmati lagu dengan piringan hitam atau vinyl menjadi salah satu pilihan menarik. Saat ini piringan hitam tersebut juga semakin digandrungi anak muda, tentunya selain kaset pita yang juga sedang ramai diperbincangkan oleh anak muda. Kembalinya tren untuk koleksi piringan hitam, sudah sewajibnya sejalan dengan pengetahuan bagaimana cara merawat piringan hitam yang tepat. Mengapa penting memahami bagaimana cara merawat piringan hitam? Sebab piringan hitam merupakan barang yang sangat rentan terhadap kerusakan. Selain itu, piringan hitam juga rata-rata sudah berumur puluhan tahun. Pria Ini Temukan Piringan Hitam Terkubur di Rumahnya, Lagunya Bikin Penasaran Piringan Hitam dan Gramofon Kembali Menginvasi Dunia Musik Piringan Hitam Gold Edition NOAH Terjual ke Raffi Ahmad Rp 260 Juta Dengan usia rata-rat piringan hitam yang sudah cukup tua tersebut, penting untuk dipahami cara merawat piringan hitam yang tepat. Tujuannya agar lagu yang diputar masih bisa dinikmati tanpa adanya kendala. Jika salah dalam cara merawat piringan hitam, justru akan berpengaruh besar terhadap kualitas lagu yang diputar. Diluar tujuan cara merawat piringan hitam agar menjaga kualitas suaranya, saat ini pringan hitam juga sudah menjadi sebuah kolekasi yang beberapa di antaranya bahkan bisa memiliki harga yang sangat mahal, terutama jika itu piringan hitam milik musisi-musisi terkenal. Nah, maka dari itu untuk membahas cara merawat piringan hitam yang tepat secara lebih dalam, di bawah ini telah merangkum dari berbagai sumber, bagaimana cara merawat piringan hitam yang tepat dan penting untuk diperhatikan seksama, Rabu 23/9/2020.1. Bersihkan dengan kain lembutPiringan hitam Photo by Jack Hamilton on UnsplashCara merawat piringan hitam yang pertama, dengan membersihkan piringan hitam menggunakan kain lembut. Cara ini juga efektif untuk membersihkan jamur yang mungkin hinggap di piringan hitam. Selain itu, penggunaan kain lembut ini berfungsi untuk mencegah timbulnya goresan pada permukaan piringan hitam. Sebab goresan-goresan yang terlalu berlebihan pada piringan hitam cukup berbahaya dan bisa memengaruhi kualitas dari lagu yang terdapat di dalam piringan hitam tersebut. Selain hanya menggunakan kain yang lembut, Anda bisa membasahi kain tresebut dengan sedikit air, agar debu yang menempel dapat hilang. Atau, Anda bisa juga menggunakan bantuan dari cairan pembersih piringan hitam yang banyak dijual di pasaran, dan bisa juga membuat cairan pembersih piringan hitam sendiri dengan bahan campuran yang terdiri dari air putih, alkohol isopropyl, dan beberapa tetes deterjen. Tapi pastikan deterjen yang digunakan tidak memiliki kandungan pewarna atau Hati-hati saat memegangPiringan hitam Photo by Priscilla Du Preez on UnsplashCara merawat piringan hitam selanjutnya dengan berhati-hati saat sedang memegang piringan hitam tersebut. Hal ini untuk menjaga piringan hitam agar tetap bersih. Usahakan untuk memegang sebagian kecil area fisiknya saja ketika ingin memutarnya. Bagian yang bisa dipegang adalah area pinggirnya saja atau bagian dalam yang ditempel sengan label. Dengan menyentuh piringan hitam sedikit, maka akan berguna untuk mencegah piringan hitam terkena minyak atau debu yang biasanya terdapat di jari-jari tangan. Selain itu, Anda bisa juga menggunakan bantuan sarung tangan kain yang bersih untuk memegang piringan hitam tersebut agar terhindar dari kotoran yang bisa Simpan di rak khususPiringan hitam Photo by Mitchel Lensink on UnsplashSelanjutnya, Anda bisa menyediakan rak khusus untuk menyimpan piringan hitam kesayangan. Sadar atau tidak, cara ini akan sangat berguna untuk memberikan rongga antar piringan. Di sisi lain sirkulasi udara pada piringan hitam dapat terjaga dan akan menghindarkan piringan hitam dari jamur. Dari sisi keamanan juga jadi lebih terjamin, mengingat jika diletakkan di sembarang tempat akan berpotensi rusak atau patah karena terinjak atau Simpan di tempat sejukPiringan hitam Photo by Priscilla Du Preez on UnsplashHinggapnya jamur pada piringan hitam memang sangat tinggi potensinya. Itulah mengapa udara lembap menjadi salah satu musuh utama piringan hitam. Sebab udara lembap dapat menimbulkan jamur menempel di piringan hitam dan bisa merusak fisik dari piringan hitam yang Anda miliki. Maka dari itu, pastikan ketika akan menyimpan piringan hitam dalam waktu lama, atau hanya sekadar memiliki piringan hitam dan akan memajangnya, usahakan hindari tempat-tempat yang lembap. Letakkan piringan hitam di lokasi yang sejuk dan Tambahkan silica gelPiringan hitam Photo by Clem Onojeghuo on UnsplashJika Anda merasa tidak yakin dengan kondisi tempat penyimpanan piringan hitam, maka sangat disarankan untuk menambahkan silica gel yang diletakkan di sekitar piringan hitam. Cara ini berfungsi untuk mencegah timbulnya kelembapan yang berlebihan. Sebab silica gel akan menyerap udara lembap dan bisa menekan risiko tumbuhnya Perhatikan cara memutarnyaPiringan hitam Photo by Steve Harvey on UnsplashKetika mendengarkan piringan hitram, saat ingin memasangnya pastikan tangan benar-benar stabil dan pasang piringan hitam secara perlahan. Cara merawat piringan hitam ini sangat penting jika ingin memutar piringan hitam dengan turntable manual yang menggunakan jarum di atas piringan hitam. Sebab, jika tidak hati-hati akan menggores piringan hitam secara tidak sengaja. Sedangkan saat akan mengangkatnya, tunggu terlebih dahulu sampai piringan hitamnya benar-benar berhenti. Kemudian baru angkat jarum untuk mengurangi risiko timbulnya goresan yang parah di piringan hitam tersebut.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Pada zaman digital seperti ini, mendengarkan musik bisa di mana saja dan kapan saja. Namun, tahukah kamu bahwa sebelum meluasnya aplikasi streaming lagu dan lain-lainnya, para pecinta musik menggunakan piringan hitam untuk mendengarkan lagu. Ada beberapa jenis piringan hitam di Indonesia yaitu Vinyl dan Shellac. Lalu apa perbedaan mendengarkan musik melalui Vinyl daripada Tape Recorder, MP3 Player dan aplikasi streaming lagu pada zaman sekarang? Piringan Hitam, Cara Lain Mendengarkan Musik Meskipun piringan hitam termasuk cara pada zaman dahulu untuk mendengarkan musik, tetapi sampai dengan saat ini, pemutar musik yang satu ini masih terus populer keberadaannya. Lalu apa kelebihannya daripada alat pemutar musik fisik lainnya? 1. Unik Satu hal yang bisa kita katakan jika berbicara mengenai Vinyl atau Shellac adalah cara atau metode mendengarkan musik dengan unik. Maksud unik disini adalah kamu mungkin memerlukan effort yang sedikit lebih besar jika ingin memutar sebuah musik. Selain itu, kamu mungkin akan membutuhkan alat pemutar piringan hitam yang biasa dikenal dengan nama Turntable atau Vinyl Player. Inilah yang membuat Vinyl dan Shellac menjadi lebih unik daripada lainnya. 2. Memiliki Kualitas yang Lebih Bagus Tahukah kamu bahwa pada zaman dahulu, mendengarkan musik menggunakan Vinyl dapat memberikan kualitas suara yang lebih bagus daripada perangkat musik lainnya. Piringan hitam atau yang lebih spesifiknya Vinyl adalah format lossless. Sejak awal Vinyl memang terancang secara khusus dan berisi semua detail yang seniman dan musisi inginkan. Maka dari itu, inilah alasan mengapa Vinyl memiliki kualitas yang lebih bagus dari segi suara. 3. Desain dan Gaya Sadarkah kamu bahwa beberapa alat pemutar musik fisik, hanya piringan hitam yang memiliki ukuran yang besar. Bukan hanya itu saja, biasanya desain packaging Vinyl juga beda daripada lainnya. Inilah yang membuat banyak orang tertarik memiliki Vinyl setidaknya satu atau dua. Meskipun Vinyl sudah populer sejak zaman dahulu, tetapi nyatanya sampai dengan saat ini masih banyak sekali musisi yang menjadikan Vinyl sebagai merchandise kepada para fansnya. BACA JUGA 5 Manfaat Mendengarkan Musik Untuk Kesehatan Film Drama Musikal Disney Yang Masih Hits Sampai Sekarang Film Anak yang Akan Tayang Bulan Oktober di Bioskop 4. Memiliki Nilai yang Berharga Jika kamu merupakan salah satu dari banyak orang yang hobi mengoleksi piringan hitam, maka ini merupakan satu keuntungan bagi kamu. Vinyl memiliki nilai yang sangat berharga, bahkan tidak jarang bagi pengoleksi Vinyl yang akan membelinya dengan harga yang tinggi. Bukan hanya itu saja, apabila kamu memiliki sebuah Vinyl dari seorang musisi terhebat atau dalam edisi terbatas pada zaman dahulu, maka pengoleksi akan menawarkan harga yang cukup tinggi untuk menawar Vinyl yang kamu miliki tersebut.

cara kerja piringan hitam